Masa Pra Aksara di Indonesia


Masa Pra Aksara di Indonesia
A. Pengertian Masa Pra Aksara : Pra Aksara atau Pra Sejarah atau Nirleka ( nir : tidak ada, leka : tulisan ). adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah yang tertulis belum tersedia. Dengan kata lain Masa Pra aksara berarti jaman sebelum  ditemuklan tertulis /jaman sebelum manusia mengenal tulisan.Masa berakhirnya jaman pra aksara tidak sama di masing masing wilayah, misalnya di Mesir Kuno 3000 tahun sebelum masehi sudah ditemukan peninggalan tertulis berupa huruf hierogliph, sedangkan di Indonesia peninggalan tertulis tertua yang ditemukan adalah prasasti yupa peninggalan kerajaan Hindu Kutai pada abad ke 5 atau sekitar tahun 400 an Masehi.
Dengan tidak adanya peninggalan tertulis, maka sumber untuk mengungkap keberadaannya berupa peninggalan – peninggalan antara lain fosil, artefak. 
Fosil
Artefak
Sisa sisa makhluk hidup yang telah membatu karena tertimbun dalam tanah selama berjuta tahun. Fosil bisa berupa kerangka manusia, hewan ataupun tumbuh tumbuhan.

http://smiagiung.blogspot.co.id/2015/03/mengenal-fosil-apa-dan-bagaimana.html
Benda benda perlengkapan hidup manusia purba yang masih tersisa, seperti : dolmen, kjoken modinger, kapak perunggu, kapak batu dll.

          Kurun waktu berlangsungnya sangat lama yaitu sejak manusia belum mengenal tulisan sampai mengenal tulisan. hal ini untuk masing – masing bangsa tidak sama untuk bangsa indonesia jaman pra aksara berakhir sekitar tahun 400 masehi atau abad ke 5.
Pembabakan / periodisasi masa pra aksara meliputi :

1.     Berdasarkan ilmu Geologi meliputi :
Jaman Arkeozoikum
Jaman Paleozoikum
Jaman Mesozoikum
Jaman Neozoikum
± 2500 juta tahun yang lalu.
Bumi terbentuk
± 340 juta tahun
Kehidupan terbentuk
251 – 65 juta tahun
Primer : Dinosaurus  | Sekunder : Glacial
60 juta tahun
Terjadi banjir besar : Dinosaurus punah
2.     Berdasarkan teknologi yang di hasilkan meliputi :        


a.      Jaman Batu yang terbagi menjadi :
1.     Jaman Batu Tua ( paleolithikum ) (50.000 – 100.000 tahun yang lalu)
2.     Jaman Batu Madya ( Mesolithikum )
3.     Jaman Batu Baru ( Neolithikum )
4.     Jaman Batu Besar ( Megalithikum ) ( Zaman arsitekstur batu) → Meja batu
b.     Jaman Logam yang terbagi menjadi :
1.     Jaman Perunggu
2.     Jaman Tembaga
3.     Jaman Besi



B. Jenis – Jenis Manusia Indonesia Yang Hidup Pada Masa Pra Aksara

1.    Megantropus paleojavanicus

      diketemukan didaerah sangiran solo oleh Von Konigswald tahun 1936.

2.   Pithecanthropus Mojokertensis
  kabmojokertomuseumjatim.wordpress.com293

      Ditemukan di daerah perning Mojokerto oleh Cokro Handoyo tahun 1936.

3.    Pithecanthropus Erectus
www.eyuana.com

      Ditemukan didaerah Trinil lembah Bengawan Solo Ngawi oleh Eugine Duboise tahu 1890.

4.    Homo Soloensis
brainly.co.id

     Ditemukan di lembah Bengawan Solo di Ngandong oleh Ter Haar dan Ir. Openoreth tahun 1931 –       1934.

5.    Homo Wajakensis
halokawanwan.blogspot.com

       Ditemukan di daerah Wajak Tulungagung oleh Van Reischoten tahun 1889.


Ciri – ciri Manusia Pra Aksara :


Meganthropus Palaeo Jaavanicus
Pithe Canthropus Erectus
Homo
-       Berbadan tegap dengan tonjolan di belakang kepala
-       Bertulang pipi tebal
-       Tidak berdagu
-       Gigi dan rahang besar dan kuat
-      Tinggi tubuhnya 165 – 180 cm
-      Berbadan tegap
-      Hidung lebar tidak berdagu
-      Volume otak antara 750 cc – 1300 cc
-     Tinggi tubuh sekitar 130 – 210 cm
-     Otot kenyal, gigi dan rahang sudah menyusut
-     sudah merdagu
-     Volume otak 1000 – 1300 cc

Catatan :

1.      di Indonesia ditemukan fosil manusia purba terbanyak di dunia ini dan fosil manusia purba tertua juga ditemukan di Indonesia yang ditemukan di sekitar lembah bengawan Solo kabupaten Sragen. Sragen telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai "World Heritage" atau Warisan Dunia.

2.      Indonesia merupakan surga bagi penelitian kehidupan manusia purba, karena fosil yang ditemukan di Indonesia paling banyak jenisnya.

C. Perkembangan corak kehidupan & peralatan yang digunakan manusia purba dibagi menjadi 4 tahap :


 Masa berburu & mengumpulkan makanan tingkat sederhana
Masa Berburu & mengumpulkan makanan tingkat lanjutan
Masa bercocok tanam
Masa Perundagian
corak kehidupan :
·           Nomaden ( berpindah – pindah )
·           Kebutuhan hidup tergantung pada alam
Peralatan yang digunakan :
·           Kapak berimbas
·           Kapak penetak
·           Kapak genggam
Corak kehidupan :
· Bertempat tinggal di gua – gua ( setengah menetap )
· Sudah mengenal api
· Sudah mengenal bertanam sederhana
Peralataan yang digunakan :
·           Kapak berimbas
·           Kapak penetak
·           Kapak genggam
·           Peralatan serpih
·           Peralatan dari tulang
Ø  Sudah mampu mengatur dan memanfaatkan sumber daya alam
Ø  Sudah mampu menghasilkan makanan sendiri
Ø  Sudah mulai hidup menetap, sudah mengenal sistem gotong royong
Peralatan yang digunakan :
Beliung : Kapak batu, mata anak panah, mata tombak, gerabah
Beliung persegi > batu yang sudah dihaluskan pada sisi – sisinya
Corak kehidupan pada masa perundagian
Ø  Manusia terbagi dalam kelompok – kelompok yang memiliki ketrampilan
Ø  Manusia membangun tempat pemujaan dari batu – batu besar.
Peralatan yang digunakan :
Ø  Kapak perunggu ( kapak corong, kapak sepatu ), nekara, moko, peralatan upacara manik – manik dll.


D. Sistem Kepercayaan dan Peninggalan – Peninggalan kebudayaan pada masa perundagian :


1.      Sistem kepercayaan

Anismisme
Dinamisme
Totemisme
Shamamisme
Yaitu kepercayaan kepada nenek moyang terhadap roh ( jiwa ) nenek moyang yaang telah meninggal dan masih berpengaruh terhadap kehidupan di dunia.
Yaitu paham kepercayaan terhadap benda – benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib
Yaitu paham kepercayaaan yang menganggap suci / memiliki kekuatan supranatural roh binatang tertentu seperti harimau, sapi, ular, dan kucing.
Yaitu paham pemujaan terhadap pelaksana upacara ritual, misal dukun / kepala suku



2.     Bentuk bangunan masa perundagian

Menhir
Dolmen
Peti kubur batu
Sarkofagus
Patung nenek moyang
Punden berundak
Waruga
Tiang batu sebagai tugu peringatan kepada arwah nenek moyang
Meja batu tempat meletakkan sesaji
Lempengan batu besar berbentuk kotak persegi panjang sebagai peti jenasah
Bangunan batu besar berbentuk seperti mangkuk sepasang sebagai peti jenasah
Bangunan berbentuk arca bagian kepala sebagai lambang nenek moyang
Susunan batu bertingkat menyerupai candi sebagai upacara pemujaan
Peti kubur batu berukuran kecil berbentuk kubus dan memiliki tutup dari lempengan batu lebar

1.)  Gambar Menhir 

 
2.) Gambar Dolmen
 

www.turismo.gal

3.)  Gambar  Peti Kubur Batu

egi-rais.blogspot.com

4.)  Gambar Sarkofagus 

mbahware.blogspot.com

5.)  Gambar Patung nenek moyang

archive.kaskus.co.id

6.)  Gambar Punden Berundak


ghozipradityapratamadp1.blogspot.com


7.) Gambar Waruga

ceritapelosokindonesia.wordpress.com

E. Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Penduduk yang berasal dari daratan Asia terutama dari Yunan atau lembah sungai Nekong ( cina ) dan lembah sungai Salwen ( India ) inilah yang di sebut sebagai asal mula nenek moyang Bangsa Indonesia.

Nenek moyang bangsa Indonesia yang menetap di Nusantara disebut suku bangsa Melayu Indonesia dari rumpun bagsa Indonesia, kemudian berdasarkan proses menetapnya dibedakan menjadi dua yaitu bangsa melayu Tua ( proto melayu ) dan bangsa melayu muda ( deutro melayu ).




Sekian dan terima kasih
Oyanzblog.blogspot.com™  2016
0==]===== >                  ¾                  \               /                                              < =====[==0
0==]===== >           æ              ö             \         /                 ½\       ½                 < =====[==0
0==]===== >           |                |                  ½                     ½ \     ½                 < =====[==0
0==]===== >           è              ø                 ½                     ½    \   ½                 < =====[==0
0==]===== >                 ¾                         ½                     ½       \½                 < =====[==0



Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment